Kamu membangunkanku dari tidur,
yang kumulai beberapa jam lalu
ketika kejengahan membunuh kesegaranku.
Untuk alasan yang sama,
kamu hidupkan aku dari kematian
yang kualami ketika harapanku sekarat.
Dan kini aku terbangun,
dengan alasan yang sama kenapa aku mati.
Rabu, 29 Oktober 2008
Senin, 27 Oktober 2008
i want you so bad.
Atau mungkin nanti malam,
ketika kamu mengeluh bosan.
Aku ingin menemanimu,
atau mungkin lebih baik jika kukatakan,
aku ingin kamu menemaniku.
ketika kamu mengeluh bosan.
Aku ingin menemanimu,
atau mungkin lebih baik jika kukatakan,
aku ingin kamu menemaniku.
Aku ingin bersamamu
Aku ingin bersamamu di pagi hari,
ketika kita selesaikan sabtu malam yang panjang melelahkan,
lalu kamu bercerita,
betapa sempurnanya hari Sabtu,
lalu aku tersenyum dan ceritakan hariku.
Aku ingin bersamamu di siang hari,
ketika kita selesaikan minggu pagi dengan kejengahan,
lalu kamu mengeluh betapa ini melelahkan,
aku diam mendengarkan,
menunggumu selesai dan kita tertawa senang.
Aku ingin bersamamu di sore hari,
ketika kamu selesaikan pelajaran biologi,
dan aku telah selesai tidur siang tadi.
maukah kamu temani aku minum kopi?
ketika kita selesaikan sabtu malam yang panjang melelahkan,
lalu kamu bercerita,
betapa sempurnanya hari Sabtu,
lalu aku tersenyum dan ceritakan hariku.
Aku ingin bersamamu di siang hari,
ketika kita selesaikan minggu pagi dengan kejengahan,
lalu kamu mengeluh betapa ini melelahkan,
aku diam mendengarkan,
menunggumu selesai dan kita tertawa senang.
Aku ingin bersamamu di sore hari,
ketika kamu selesaikan pelajaran biologi,
dan aku telah selesai tidur siang tadi.
maukah kamu temani aku minum kopi?
Kamis, 23 Oktober 2008
weather man
hidup sedih seperti the weather man,
kaya raya namun ditinggal keluarga,
film dengan alur turuuuuuuun terus tanpa klimaks tp sumpah sedih...
harus nonton deh.
kaya raya namun ditinggal keluarga,
film dengan alur turuuuuuuun terus tanpa klimaks tp sumpah sedih...
harus nonton deh.
aku dan sore hari yang kelam
mari kita berbicara tentang sore hari yang kelam,
tentang aku bersama kawan-kawanku,
para pemuja kelam.
ketika siang begitu angkuh,
saat orang-orang begitu enggan
untuk bahkan menoleh.
masihkah kamu tertarik?
tak apa kalau kau mulai bosan,
kuteruskan.
mari lanjutkan tentang obsesiku pada matahari tenggelam,
saat-saat paling indah di rumahku,
ketika aku murung dan ingin membunuhmu.
dan saat gelap datang,
aku hanya ingin tidur,
karena aku tak bersahabat dengan gelap.
tentang aku bersama kawan-kawanku,
para pemuja kelam.
ketika siang begitu angkuh,
saat orang-orang begitu enggan
untuk bahkan menoleh.
masihkah kamu tertarik?
tak apa kalau kau mulai bosan,
kuteruskan.
mari lanjutkan tentang obsesiku pada matahari tenggelam,
saat-saat paling indah di rumahku,
ketika aku murung dan ingin membunuhmu.
dan saat gelap datang,
aku hanya ingin tidur,
karena aku tak bersahabat dengan gelap.
Sabtu, 18 Oktober 2008
rencana, gagal, kalah
kekalahan itu kegagalan yang terulang.
kegagalan itu rencana yang tidak matang.
jangan gagal merencanakan, sama dengan merencanakan kegagalan.
kegagalan itu rencana yang tidak matang.
jangan gagal merencanakan, sama dengan merencanakan kegagalan.
Jumat, 17 Oktober 2008
kosong dan berisi
aku mulai hari ini seperti bulan ini dimulai,
dengan harapan kosong lalu tersenyum kecut.
lama kupercaya harapan adalah tanda kehidupan,
kadang harapan kosongku terisi,
kadang kosong hingga aku nyaris mati.
akankah kamu mengosongkannya lagi?
dengan harapan kosong lalu tersenyum kecut.
lama kupercaya harapan adalah tanda kehidupan,
kadang harapan kosongku terisi,
kadang kosong hingga aku nyaris mati.
akankah kamu mengosongkannya lagi?
Kamis, 16 Oktober 2008
Senin, 13 Oktober 2008
kamu, sakit
aku disini,
saat kamu menanti orang-orang yang lalu-lalang di hadapanmu.
tanpa kamu lihat aku,
kamu berlalu,
dengan perasaan tak bersalah
yang kulihat di wajahmu.
apa?
salahkah?
boleh aku kesana sekarang?
atau kamu ingin aku menjauh langsung atau perlahan?
sekarang tolong,
kumohon.
aku disini,
saat mimpiku membuatku sadar,
perlahan kamu membunuhku.
saat kamu menanti orang-orang yang lalu-lalang di hadapanmu.
tanpa kamu lihat aku,
kamu berlalu,
dengan perasaan tak bersalah
yang kulihat di wajahmu.
apa?
salahkah?
boleh aku kesana sekarang?
atau kamu ingin aku menjauh langsung atau perlahan?
sekarang tolong,
kumohon.
aku disini,
saat mimpiku membuatku sadar,
perlahan kamu membunuhku.
Jumat, 10 Oktober 2008
Selasa, 07 Oktober 2008
Aku, Kamu, dan Kisah Pendakianku
Aku disini bersama kisah para pendaki,
bersama buah tangan yang mereka tuliskan.
Harapanku sederhana,
ada disana saat yang sempurna,
dan kan kubawa
kisah pendakianku,
untukmu yang menunggu.
bersama buah tangan yang mereka tuliskan.
Harapanku sederhana,
ada disana saat yang sempurna,
dan kan kubawa
kisah pendakianku,
untukmu yang menunggu.
Apakah Kamu Menungguku?
Aku akan pergi mendaki,
bersama doa yg kamu ucap di pagi tadi.
Mendaki tinggi, awan pun kulalui,
untuk melihat matahari disana,
dan kuceritakan padamu betapa indahnya.
Aku akan pergi berjalan,
sejauh mata memandang kupikir hanya pepohonan,
namun ternyata kiri-kananku jurang.
Entah nyata atau aku hanya berkhayal,
yang kutahu kamu ada disini menanti ceritaku.
Hingga siang datang,
aku berharap cemas akan kepergianku,
adakah harapmu disini bersamaku?
Karena kutahu ku disini tak sendiri,
bersamamu yang menunggu, bukan?
Aku akan pergi mendaki,
bersama kecemasanku,
bersama harapan tinggi mendapatkan bunga abadi,
untuk kusampaikan padamu,
yang menunggu.
Apakah kamu menungguku?
bersama doa yg kamu ucap di pagi tadi.
Mendaki tinggi, awan pun kulalui,
untuk melihat matahari disana,
dan kuceritakan padamu betapa indahnya.
Aku akan pergi berjalan,
sejauh mata memandang kupikir hanya pepohonan,
namun ternyata kiri-kananku jurang.
Entah nyata atau aku hanya berkhayal,
yang kutahu kamu ada disini menanti ceritaku.
Hingga siang datang,
aku berharap cemas akan kepergianku,
adakah harapmu disini bersamaku?
Karena kutahu ku disini tak sendiri,
bersamamu yang menunggu, bukan?
Aku akan pergi mendaki,
bersama kecemasanku,
bersama harapan tinggi mendapatkan bunga abadi,
untuk kusampaikan padamu,
yang menunggu.
Apakah kamu menungguku?
Senin, 06 Oktober 2008
diriku, dirimu, dan pagi hari yang terang
Selamat datang di langit merah Oktober,
ketika sore menjelang malam,
kelam.
Ketika mendadak hujan,
dan pohon-pohon tumbang,
malang.
Selamat malam di langit hitam Oktober,
ketika beduk bersahutan,
kebetulan berawal dengan lebaran.
Ketika orang-orang menari di jalanan,
membuat keonaran,
jam 12 malam.
Selamat datang di langit suram Oktober,
ketika awan mendadak hitam,
dan gemuruh hujan,
mengajak pepohonan
tumbang.
Selamat datang di langit biru Oktober,
saat cinta hanya menyisakan pilu
bulan September kelabu.
hingga tak ada lagi cinta buatku.
Mungkin 30 hari,
ketika November tiba,
aku akan bercerita,
tentang diriku, dirimu, dan pagi hari yang terang.
ketika sore menjelang malam,
kelam.
Ketika mendadak hujan,
dan pohon-pohon tumbang,
malang.
Selamat malam di langit hitam Oktober,
ketika beduk bersahutan,
kebetulan berawal dengan lebaran.
Ketika orang-orang menari di jalanan,
membuat keonaran,
jam 12 malam.
Selamat datang di langit suram Oktober,
ketika awan mendadak hitam,
dan gemuruh hujan,
mengajak pepohonan
tumbang.
Selamat datang di langit biru Oktober,
saat cinta hanya menyisakan pilu
bulan September kelabu.
hingga tak ada lagi cinta buatku.
Mungkin 30 hari,
ketika November tiba,
aku akan bercerita,
tentang diriku, dirimu, dan pagi hari yang terang.
Langganan:
Postingan (Atom)