Selasa, 17 Februari 2009

phrameswara kepada layla

Untuk sahabatku, Layla.
Aku mendengar berita tentangmu, desas-desus yang ku percaya kebenarannya. Mengapa aku mempercayainya tanpa bertanya padamu dulu, entahlah aku pun tak mengerti. Desas-desus ini tentang seorang lelaki yang sangat beruntung yang kamu suka. Lelaki yang mungkin merubah cara pandangmu yang selama ini ku tahu. Lelaki yang akan jadi pacarmu.
Sahabatku Layla yang ku sayang,
Bukankah aku seharusnya bahagia dengan berita ini? Apakah kamu bertanya-tanya seperti itu, karena jika iya aku punya jawabannya. Selama ini kita berdua selalu bersama, tak dekat memang, hanya diikat oleh sebuah rasa, rasa yang kuat bernama persahabatan. Aku menikmatinya, aku bahagia dengan perasaan itu, bagiku itu sudah lebih dari cukup.
Mengertikah kamu apa yang menggangguku? karena aku tahu kelanjutannya, aku tahu pasti apa yang akan terjadi beberapa bulan ke depan jika desas-desus ini benar adanya. Kejadian seperti ini tak terjadi hanya sekali, aku mengalaminya dengan teman-teman dekatku yang lain. Aku mengalaminya dan tidak menyenangkan.
Semuanya sama, pada akhirnya sama, pada akhirnya kita takkan seperti sekarang. Sepandai-pandainya kita mencoba tetap sama, pada akhirnya kita akan memiliki jarak, jarak yang bakal tak menyenangkan buatku, yang membuatku kebingungan, yang membuatku merasa kehilangan.
Laylaku,
saat ini aku merasa sangat kejam. Aku merasa egois, bodoh, dan merasa tak berguna. Bukankah aku seharusnya gembira ? Bukankah aku harusnya tertawa? seperti ketika aku bercerita tentang wanita-wanita dalam hidupku. Aku hanya ingin mengatakan padamu, aku mendukungmu, aku tak tahu siapa dia, yang jelas dia lelaki yang sangat beruntung.

dari sahabatmu,


phrameswara