sedekat rumahku dengan rumahmu
Ada layangan terbang di antara rumah kita,
saat sore beranjak senja
dan papamu baru saja pulang kerja.
Namun entah kenapa aku tak menyapa,
lewat angin yang berhembus pelan menerpa,
atau mencoba gaung atau gema
entah aku lupa..
melewati rumahmu di ujung jalan itu.
bisakah
bisakah aku berjalan melewati batas yang kau buat,
selangkah lalu kembali ke semula.
saat aku mencoba berhenti lalu berlari,
karena aku tak mau hanya diam.
bisakah aku menyebut kotamu rumah?
ketika jalanan begitu kejam menyiksa,
dan perjalanan membuatku begitu merana.
atau bisakah kau tetap disini,
menghapus batas yang kau buat,
menyebut tempatku rumah,
dan terdiam karena aku begitu egois.
maaf
to whom it may concern
selalu kunikmati setiap menit bersamamu,
saat-saat menyenangkan yang membuat tanganku bergetar,
keringat dingin saat kutatap dirimu dari sudut pandangku saat itu.
selalu kunikmati setiap ceritamu yang seolah tak ada habisnya,
kunikmati setiap saat ceritamu kudengar lagi dan lagi,
tak pernah menjadi masalah karena aku begitu menikmatinya.
selalu kunikmati setiap hari yang pendek saat aku bersamamu,
padahal selalu kita lewati siang dan malam,
entah kenapa waktu begitu singkat…
selalu kunikmati setiap jawabanmu yang terkadang begitu lama,
begitu berisi dan selalu sulit kucerna,
begitukah cirimu?
selalu kunikmati setiap misteri yang kurasa dari dirimu,
setiap hal yang kurasa sebagai pertanda,
setiap hal yang membuatku tersenyum begitu lama.
selalu kunikmati setiap percakapan maya kita,
begitu dekat hingga aku tersedak,
haha dan kita pun tertawa.
selalu kunikmati saat-saat bersamamu,
dari awal hingga akhir,
tapi aku yakin kita tak punya akhir…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar